Via Safehouse Infoshop
Polisi hongkong dengan perlengkapan tempur menembak wajah seorang ibu tak bersenjata. Sementara Filipina menyambut kesepakatan, pekerja, tentara, dan turis Tiongkok, penduduk Hong Kong memprotes RUU yang memberi China lebih banyak kekuasaan atas rakyatnya. Meskipun memiliki perjanjian yang sama dengan 20 negara asing, masyarakat Hong Kong (termasuk mahasiswa, pengusaha, dan bahkan ibu rumah tangga) mengecam RUU yang dapat memberikan kekuatan yang tidak diatur kepada mitra pendamping mereka di China daratan. Khususnya, karena orang-orang cemas dan telah mendengar kisah-kisah penyiksaan, pengakuan paksa, dan penahanan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok kepada rakyatnya sendiri.
China dan Hong Kong dalam perjanjian yang digambarkan sebagai “Satu negara, Dua Sistem”. Hong Kong dianggap sebagai bagian dari Cina, setelah “dikembalikan” oleh Inggris pada tahun 1997. Tetapi Hong Kong mempertahankan sistem peradilan, eksekutif, dan legislatif yang independen. Tampaknya populasi Hong Kong ingin tetap seperti itu, atau bahkan lebih, untuk mencari kemerdekaan total seperti yang diklaim oleh sebagian pemrotes.
Protes dimulai dengan damai. Orang-orang membanjiri jalan-jalan untuk mempengaruhi debat yang masuk terjadi di gedung legislatif pemerintah. Tetapi mereka mengenakan topeng dan helm, dan membawa payung. Mengingatkan kami pada demonstrasi Occupy yang terjadi di Hong Kong lima tahun lalu. Polisi mengklaim bahwa para pengunjuk rasa mulai melemparkan barang-barang di kantor pemerintah. Dan itulah alasan mereka diserang dengan gas air mata, peluru yang dilapisi karet, dan tangki air.
Pertanyaannya adalah, bukankah orang-orang seharusnya diwakili oleh pemerintah? Jika pemerintah jelas tidak lagi mencerminkan kepentingan rakyat, tidak bisakah mereka mengambil kembali kemampuan mereka untuk memutuskan sendiri? Jadi bagaimana jika mereka ingin “menghancurkan” gedung-gedung pemerintah? Lagipula itu milik mereka. Mereka membayarnya dan membayar orang-orang yang bekerja di sana. Itu milik mereka untuk dihancurkan jika mereka menganggap perlu.
Nah, semua ini berubah begitu polisi datang, melindungi negara dan bukan rakyat.
Sumber berita : https://www.bbc.com/news/world-asia-china-48618484?fbclid=IwAR2vuTcBTvoUcnxszccKj8K0WJ3uxMLU7DsZ2AauK0wYlEDjK8f-fj1BNBI
https://www.aljazeera.com/news/2019/06/hong-kong-clashes-erupt-protesters-storm-legislature-190612062139226.html?
Alih bahasa oleh : Ms. Woyoo
Diterbitkan oleh : Apepi Chitons
Hubungi kami : facebook.com/bombthepalace
Chitons@autistici.org